Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 20:22:06【Sehat】224 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(46)
Sebelumnya: Wali Kota Kupang mendorong percepatan SLHS bagi SPPG
Selanjutnya: Benarkah kecoak bisa cemari udara rumah?
Artikel Terkait
- 2.031 anak terima manfaat MBG Polres Solok Selatan
- Bupati Bekasi instruksikan percepatan penanganan banjir
- CP Group Thailand yakin pada pasar China yang luas dan terbuka
- Program MBG di NTB serap 17.434 tenaga kerja, hidupi keluarga lokal
- Tokopedia dan TikTok Shop komitmen dorong pertumbuhan ekonomi digital
- Keragaman ide di Demoday FSI tunjukan potensi kuliner Indonesia
- Suasana ceria di SMPN 2 Maos saat Makan Bergizi Gratis tiba
- Mendagri: Inflasi YoY Oktober masih aman di angka 2,86 persen
- SPPG Mabes Polri di Rejang Lebong Bengkulu jamin keamanan pangan MBG
- Sari Murni Group investasi di Vietnam perkuat ekspansi ke pasar global
Resep Populer
Rekomendasi

Kemendikdasmen: Pelaksanaan TKA di Papua lancar

SPPG Polres Grobogan percontohan dapur bergizi berstandar tinggi

526 rumah di Pandeglang terdampak banjir luapan sungai Ciliman

Gibran serahkan laptop, PC, Starlink untuk empat sekolah di Manokwari

Mematri gerakan energi lestari dari sekolah berdikari

SPPG Polresta Pati kenalkan kuliner khas daerah lewat Program MBG

Ekonomi TW

Dokter ingatkan konsumen untuk periksa label produk perawatan kulit